Nara Park: Japan's sacred deer sanctuary

NARA PARK JEPANG


Nara Park - Taman ini terkenal karena ratusan rusa liar yang berkeliaran secara bebas di dalamnya. Di tengah taman terdapat beberapa kuil dan patung Buddha yang indah, termasuk Patung Buddha Tidur Tōdai-ji yang besar.

Nara Park (Nara Kōen) adalah taman luas yang terletak di pusat kota Nara, Jepang. Berikut adalah beberapa informasi tentang Nara Park:

Sejarah:

Nara Park memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Taman ini didirikan pada abad ke-8 oleh Kaisar Shomu sebagai bagian dari kompleks kuil yang dikenal sebagai Taman Kasuga. Sejak saat itu, taman ini telah menjadi tempat populer bagi penduduk lokal dan pengunjung untuk bersantai, berolahraga, dan menikmati keindahan alam.

Lokasi dan Ukuran:

Nara Park terletak di pusat kota Nara dan merupakan salah satu taman kota terbesar di Jepang. Taman ini mencakup area seluas sekitar 502 hektar (1240 acre), yang mencakup berbagai tempat wisata terkenal seperti Kuil Todai-ji, Kuil Kasuga Taisha, dan Museum Nasional Nara.

Rusa Liar:

Salah satu daya tarik utama Nara Park adalah rusa liar yang berkeliaran bebas di dalamnya. Rusa-rusa ini dikenal sebagai "shika" dalam bahasa Jepang dan dianggap sebagai simbol kekayaan alam taman. Para pengunjung sering memberi makan rusa-rusa ini dengan "shika sembei" (kerupuk yang diberi makanan khusus untuk rusa), yang dijual di sekitar taman.

Tempat-Tempat Wisata Terkenal:

Di dalam Nara Park, pengunjung dapat menemukan beberapa tempat wisata terkenal, termasuk:

  • Kuil Todai-ji: Kuil Buddha terbesar di Jepang yang terkenal dengan Patung Buddha Besar Vairocana (Daibutsu).
  • Kuil Kasuga Taisha: Salah satu kuil Shinto paling penting di Jepang yang terkenal dengan ratusan lampu lentera batu dan tembaga di dalamnya.
  • Museum Nasional Nara: Museum yang menampilkan koleksi seni dan artefak bersejarah Jepang.

Keindahan Alam:

Selain tempat-tempat wisata, Nara Park juga menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, termasuk pepohonan rimbun, danau kecil, dan taman-taman berbunga yang indah, terutama selama musim sakura (bunga cherry) dan musim gugur.

Kegiatan dan Acara:

Nara Park menjadi tuan rumah berbagai acara dan festival sepanjang tahun, termasuk pertunjukan musik dan tarian tradisional, pameran seni, dan acara budaya lainnya.

Nara Park adalah tempat yang indah dan menarik bagi pengunjung dari dalam dan luar negeri, menawarkan kombinasi yang unik antara warisan budaya, alam yang indah, dan interaksi dengan satwa liar yang menarik.

Nara Park memiliki sejarah yang panjang yang mencerminkan perjalanan budaya dan agama Jepang. Berikut adalah sejarah singkat Nara Park:

Awal Mula:

Nara Park, atau Nara Kōen dalam bahasa Jepang, memiliki akar yang kuat dalam sejarah kuno Jepang. Taman ini pertama kali didirikan pada abad ke-8 Masehi oleh Kaisar Shomu sebagai bagian dari kompleks kuil yang dikenal sebagai Taman Kasuga. Pembangunan taman ini bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada para dewa Shinto dan Buddha, serta untuk memberikan ruang untuk masyarakat setempat untuk berdoa dan merayakan kegiatan keagamaan.

Hubungan dengan Kuil Todai-ji:

Salah satu situs terkenal di dalam Nara Park adalah Kuil Todai-ji, yang didirikan pada tahun 752 Masehi. Kuil ini memiliki kaitan erat dengan sejarah Nara Park karena menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di wilayah tersebut. Patung Buddha Vairocana yang terkenal, yang dikenal sebagai Daibutsu, terletak di dalam kompleks kuil ini.

Penanaman Rusa Liar:

Salah satu fitur yang paling terkenal dari Nara Park adalah rusa liar yang berkeliaran bebas di dalamnya. Pada abad ke-12, kaisar Jepang menyatakan rusa sebagai hewan suci, dan mereka diberikan perlindungan di dalam taman. Sejak saat itu, rusa telah menjadi simbol penting dalam kehidupan dan budaya Nara Park, dan mereka sering menjadi daya tarik bagi pengunjung yang datang ke taman.

Perubahan Seiring Waktu:

Selama berabad-abad, Nara Park telah mengalami berbagai perubahan dan peristiwa sejarah, termasuk perubahan politik dan kebudayaan di Jepang. Meskipun demikian, peran taman sebagai tempat ibadah, rekreasi, dan penelitian tetap utuh. Seiring berjalannya waktu, taman ini telah menjadi salah satu tujuan wisata terpopuler di Jepang, menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.

Pelestarian dan Pengakuan:

Pada tahun 1880, Nara Park diakui sebagai salah satu Situs Bersejarah dan Pemandangan Alami Jepang. Pengakuan ini menegaskan pentingnya taman dalam melestarikan warisan budaya dan alam Jepang. Hingga hari ini, Nara Park tetap menjadi salah satu tempat yang paling terkenal dan penting dalam sejarah, budaya, dan alam Jepang.

Taman Nara (奈良公園, Nara Kōen) atau Nara Park adalah taman umum yang terletak di kota Nara, Jepang, di kaki Gunung Wakakusa, didirikan pada 1300-an dan salah satu taman tertua di Jepang. Secara administratif, taman ini di bawah kendali Prefektur Nara. Taman adalah salah satu "Places of Scenic Beauty" yang ditunjuk oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi (MEXT), Jepang. Lebih dari 1.200 rusa sika liar (シ カ atau 鹿 Shika) bebas berkeliaran di taman juga berada di bawah penunjukan MEXT, diklasifikasikan sebagai harta karun alam. Sedangkan ukuran resmi taman adalah sekitar 502 hektar (1240 acres). Semula Taman Nara biasanya dikaitkan dengan area yang luas dari kuil-kuil dan taman, namun sekarang terbuka untuk umum. Taman ini memanfaatkan bangunan candi sebagai fitur tambahan dari lanskap mereka. Taman ini berdekatan dengan Museum Nasional Nara dan Tōdai-ji, dimana terdapat patung perunggu Buddha Gautama setinggi 50 kaki.[1] Pengunjung di Taman Nara bisa menikmati layanan Jinrikisha (人力車), atau becak yang ditarik pemuda) dapat ditemukan di dekat pintu masuk ke situs populer seperti Tōdai-ji atau Kōfuku-ji. Pada bulan Agustus diadakan festival Nara Tokae yaitu dipasangnya ribuan lilin di Taman Nara dan sekitarnya selama sepuluh hari, menghasilkan pemandangan luar biasa.

Menurut cerita rakyat setempat, rusa dari daerah ini dianggap sakral karena kunjungan dari Takemikazuchi-no-Mikoto, salah satu dari empat dewa dari Kuil Agung Kasuga.[2] Dia dikatakan telah diundang dari Kashima, Ibaraki,[3] dan muncul di Gunung Mikasa mengendarai rusa putih. Dari titik itulah, rusa dianggap sakral oleh Kasuga Shrine dan Kōfuku-ji.[3] Membunuh salah satu dari rusa suci adalah pelanggaran berat dihukum mati. Pelanggaran terjadi tercatat terakhir sampai tahun 1637.[3]


Setelah Perang Dunia II, rusa secara resmi dicopot dari statusnya suci mereka,[3] dan ditetapkan sebagai harta nasional dan dilindungi. Kini, pengunjung dapat membeli "kerupuk rusa" (鹿 煎餅 Shika-Senbei) untuk memberi makan rusa di taman. Kerupuk ini dijual secara eksklusif oleh perusahaan WNOW.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Castillo de Belmonte

Pembentukan Negara Islam Pakistan

Schindler's List (1993)