Kuil Meiji Jingu di Shibuya - Info sejarah dan Wisata di Jepang

 Kuil Meiji Jingu di Shibuya


Kuil Meiji Shrine, Tokyo - Kuil Shinto yang megah ini terletak di tengah-tengah hutan yang rimbun di tengah Tokyo. Pengunjung dapat menikmati suasana yang tenang dan merenung, sambil mengagumi arsitektur tradisional Jepang yang indah.

Kuil Meiji Shrine (Meiji Jingū) adalah salah satu tempat beribadah Shinto yang paling terkenal di Tokyo, Jepang. Berikut beberapa informasi mengenai kuil ini:

Lokasi:

Kuil Meiji Shrine terletak di area yang luas dan hijau di pusat kota Tokyo, di dekat stasiun Harajuku dan stasiun Yoyogi. Aksesnya sangat mudah dijangkau dengan berjalan kaki dari kedua stasiun tersebut.

Sejarah:

Kuil ini dibangun pada tahun 1920 untuk menghormati Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken, yang merupakan tokoh penting dalam modernisasi Jepang pada akhir abad ke-19. Kaisar Meiji adalah kaisar yang memimpin Jepang selama Restorasi Meiji, yang mengakhiri masa feodal dan membawa Jepang ke arah modernisasi.

Arsitektur:

Kuil Meiji Shrine didesain dengan arsitektur yang klasik dan tradisional Jepang. Bangunan utama kuil ini terbuat dari kayu cemara Jepang yang kokoh, dengan atap bergaya gable (yaitu atap dua lereng) yang khas. Arsitektur kuil ini mencerminkan keanggunan dan kedamaian.

Taman:

Kuil ini dikelilingi oleh taman yang luas dan hutan yang rimbun, memberikan kontras yang menarik dengan hiruk-pikuk kota Tokyo yang sibuk di sekitarnya. Taman ini menawarkan pengunjung suasana yang tenang dan damai, dengan banyak pohon dan jalur setapak yang menyenangkan untuk dijelajahi.

Tradisi dan Upacara:

Kuil Meiji Shrine sering digunakan untuk berbagai upacara dan perayaan tradisional, seperti pernikahan Shinto, festival musim semi untuk melihat bunga sakura, dan perayaan Tahun Baru Jepang (hatsumōde). Banyak pengunjung datang ke kuil ini untuk berdoa dan memberikan penghormatan kepada arwah Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken.

Kuil Meiji Shrine adalah tempat yang sangat populer bagi wisatawan dan penduduk lokal sama-sama, yang datang untuk mencari ketenangan dan merasakan keindahan budaya Jepang yang autentik.

Kuil Meiji Shrine (Meiji Jingū) adalah salah satu tempat ibadah Shinto yang paling terkenal di Tokyo, Jepang. Dibangun untuk menghormati Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken, kuil ini memiliki sejarah yang kaya dan penting dalam perkembangan modern Jepang.

Latar Belakang Kaisar Meiji:

Kaisar Meiji, yang bernama asli Mutsuhito, memerintah Jepang dari tahun 1867 hingga 1912. Masa pemerintahannya dikenal sebagai Restorasi Meiji, yang merupakan periode perubahan besar dalam sejarah Jepang. Di bawah kepemimpinannya, Jepang mengalami modernisasi yang cepat, meninggalkan sistem feodal lama dan membuka diri terhadap pengaruh asing.

Pembangunan Kuil Meiji Shrine:

Setelah kematian Kaisar Meiji pada tahun 1912, rakyat Jepang menyatakan niat mereka untuk membangun kuil sebagai penghormatan terhadapnya. Pembangunan dimulai pada tahun 1915 dan selesai pada tahun 1920, dengan dana yang dikumpulkan dari sumbangan publik.

Desain dan Konstruksi:

Kuil Meiji Shrine dirancang untuk mencerminkan sifat yang tenang dan sederhana, sejalan dengan prinsip-prinsip kehidupan Kaisar Meiji. Bangunan utama kuil ini terbuat dari kayu cemara Jepang yang kokoh, dengan atap bergaya gable dan tata letak yang klasik. Arsitektur kuil ini mencerminkan keanggunan tradisional Jepang.

Penghormatan Terhadap Kaisar Meiji:

Kuil Meiji Shrine menjadi tempat di mana orang Jepang bisa menghormati dan memperingati Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken. Kuil ini juga sering digunakan untuk upacara-upacara resmi, seperti pernikahan Shinto bagi pasangan bangsawan dan masyarakat umum.

Peran dalam Budaya Jepang:

Kuil Meiji Shrine tetap menjadi salah satu tempat ibadah Shinto yang paling penting di Jepang, menarik banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri setiap tahunnya. Selain sebagai tempat ibadah, kuil ini juga menjadi simbol penting dari sejarah dan budaya Jepang, dan menjadi tempat yang indah untuk menikmati keindahan alam dan ketenangan.

Dengan sejarahnya yang kaya dan posisinya yang terhormat dalam budaya Jepang, Kuil Meiji Shrine terus menjadi salah satu tujuan wisata yang paling populer di Tokyo, menarik pengunjung yang ingin menghormati warisan Jepang yang berharga.

Setelah kematian Kaisar Meiji pada tahun 1912, Parlemen Jepang melayangkan resolusi untuk mengenang peran Sang Kaisar dalam Restorasi Meiji. Sebuah taman bunga iris di area Tokyo di mana Sang Kaisar dan permaisurinya diketahui pernah datang berkunjung dipilih sebagai lokasi bangunan kuil. Konstruksi dimulai pada 1915, kuil ini dibangun dalam corak tradisional Nagarezukuri serta tersusun sebagian besar dari cemara jepang dan tembaga. Formalnya kuil ini diresmikan pada 1920, diselesaikan pada 1920, dan secara resmi tamannya selesai dibuat pada 1926. Sampai 1946, Kuil Meiji secara resmi dirancang oleh salah satu Kanpei-taisha (官幣大社), yaitu seseorang yang memiliki pangkat tertinggi dalam kuil yang disokong oleh pemerintah. Bangunan asli kuil hancur pada saat Serangan Udara Tokyo pada Perang Dunia II. Lalu kuil ini direkonstruksi kembali atas upaya dan dana dari publik yang selesai pada Oktober 1958. Kuil Meiji dijadikan salah satu tempat kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pada 2009. Setelah tiba di Tokyo dalam kunjungan luar negeri pertamanya sebagai menteri luar negeri dan untuk mewakili presiden terpilih baru Amerika Serikat Barrack Obama, ia terlebih dahulu mengunjungi Kuil Meiji untuk bertemu dengan pemimpin Jepang sebagai gambaran penghormatannya terhadap sejarah dan kebudayaan Jepang. Pada Januari 2010 Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle pun memperlihatkan pengormatan yang sama ketika ia memutuskan untuk mengunjungi kuil ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Castillo de Belmonte

Pembentukan Negara Islam Pakistan

Schindler's List (1993)