Virus Hepatitis B dan C: MENGENALI DAN CIRI2 DARI VIRUS BERBAHAYA
Virus Hepatitis B dan C:
Virus hepatitis B memiliki materi genetik berupa DNA sehingga dapat mengintegrasikan diri dengan DNA sel inang (manusia) yang terinfeksi. Berbeda dengan virus hepatitis C yang memiliki materi genetik berupa RNA dan hanya menggunakan sel inang untuk bereproduksi tanpa mengintegrasikan diri dengan DNA sel inang
Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Infeksinya bisa akut (pendek dan berat) atau kronis (jangka panjang). Hepatitis B dapat menyebabkan infeksi kronis dan menempatkan orang pada risiko tinggi kematian akibat sirosis dan kanker hati
Apa itu Hepatitis B? Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang perlu lebih diwaspadai. Pasalnya, virus penyebab hepatitis B dapat menetap di dalam tubuh dan menjadi kronis, hingga berkembang menjadi penyakit berbahaya, seperti kanker hati.
Orang yang menyuntikkan narkoba atau berbagi jarum suntik, dan jenis peralatan narkoba lainnya. Pasangan seks penderita hepatitis B. Orang yang menderita infeksi menular seksual. Orang dengan infeksi HIV
- Penularan: HBV dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, air liur, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi. Ini dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi jarum suntik atau alat lainnya dengan orang yang terinfeksi, atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kelahiran.
- Gejala: Banyak orang yang terinfeksi HBV tidak menunjukkan gejala, tetapi beberapa orang dapat mengalami kelelahan, nyeri perut, mual, muntah, kulit dan mata kuning (jaundice), serta tinja yang berwarna pucat.
- Pengobatan: Ada vaksin yang efektif untuk mencegah infeksi HBV. Untuk mereka yang sudah terinfeksi, terapi antiviral yang disarankan oleh dokter dapat membantu mengendalikan virus dan mencegah kerusakan hati yang lebih lanjut.
Virus Hepatitis C (HCV):
- Penularan: HCV umumnya ditularkan melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, seperti melalui berbagi jarum suntik, transfusi darah yang tidak aman (meskipun ini lebih jarang terjadi sekarang karena tes darah rutin), atau melalui tindakan medis yang tidak steril.
- Gejala: Sebagian besar orang yang terinfeksi HCV tidak menunjukkan gejala pada awal infeksi. Namun, dalam jangka panjang, infeksi HCV dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, termasuk sirosis hati dan kanker hati.
- Pengobatan: Terapi antivirus dapat membantu mengobati infeksi HCV dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Perkembangan dalam pengobatan HCV telah menghasilkan terapi yang sangat efektif, dengan tingkat kesembuhan yang tinggi.
Pencegahan utama untuk kedua jenis hepatitis adalah menghindari risiko penularan, seperti menggunakan kondom saat berhubungan seksual, tidak berbagi jarum suntik atau alat lainnya, serta menerima vaksinasi untuk hepatitis B jika belum dilakukan. Jika Anda berpikir Anda mungkin terpapar salah satu virus hepatitis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengelolaan yang tepat
Komentar
Posting Komentar